Sialangzone - Intensitas hujan yang turun cukup tinggi di awal tahun mengakibatkan debit Sungai Kampar meningkat. Hal ini membuat sebagian pemukiman warga terendam banjir, bahkan akses jalan yang menghubungkan beberapa desa salah satunya Desa Kuapan di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau. juga ikut terendam. kondisi tersebut menyulitkan mobilitas warga.
Bagi sebagian warga ini adalah musibah, tapi bagi beberapa orang kondisi ini merupakan peluang untuk menambah pemasukan. Rupiah demi rupiah mereka dapat kumpulkan dari musibah banjir itu.
Banjir di Kampar/dok pribadi
Di jalan yang terendam air setinggi 1 meter itu mereka melihat peluang. Dengan berbekal sampan dan bahkan ban dalam mobil yang disulap menjadi sampan, mereka membuka jasa penyeberangan motor dan orang. Satu motor sekali menyeberang mereka patok harga Rp10.000 dan untuk orang mereka kenakan tarif Rp3000. Warga merasa sangat terbantu dengan adanya sampan penyebarangan ini.
Dari pagi hingga malam mereka beroperasi, hilir mudik menyeberangkang warga yang hendak beraktifitas. Tentu badan terasa dingin, sesekali terlihat mereka menggigil. Kaki yang seharian terndam air menjadikannya lembab dan gatal kena kutu air. Namun demi rupaih mereka tak rasakan itu. Dengan penuh semangat mereka tetap mendorong sampan.
Kadir (18), salah seorang pekerja sampan mengatakan jika sehari mereka dapat mengumupulkan uang hingga Rp500.000. "Itu sudah bersih bang, tidak dipotong uang makan, rokok dan sewa sampan." Tuturnya menjelaskan. Kadir yang mengoperasikan sampan berukuran besar menjelaskan, biaya sampan yang ia sewa sehari Rp50 ribu. Satu sampan ada 4 orang yang mengoperasikan, hasil uangnya akan ia bagi rata dengan ketiga temannya.
Ia mengisahkan, bahwa banjir tahun lalu mereka mampu mendapatkan uang hingga Rp1.5 juta. Saat ini karena banyak warga yang ikut membuka jasa penyebarangan penghasilannya pun menurun. Tapi hal itu tak menjadi masalah baginya, menurutnya semua warga memiliki hak yang sama juga seperti dirinya. Banjir baginya bukanlah melulu soal musibah, tapi banjir merupakan kesempatan dirinya mengasih rejeki.
Dari cerita singkat ini dapat kita ambil pelajaran. Bahwa banjir memang sebuah musibah, jika kita hanya meratapinya ia akan tetaplah menjadi musibah, namun jika kita mampu merubah sudut pandang ke sisi positif musibah tersebut dapat kita sikapi menjadi sebuah berkah.