Ini Pengalaman Yang Akan Dirasakan Lelaki Saat Menjadi Ayah Untuk Yang Pertama Kali

Sialangzone - Setelah menikah semua orang tentu punya keinginan memiliki anak sebagai penerus generasi kehidupan di masa depan. Selain sebagai penerus generasi, anak kelak juga diharapkan mampu merawat orangtua di hari tua saat badan mulai renta hingga nyawa tiada.

Dengan kehadiran anak rumah tangga semakin berwarna. Tingkah laku lucu dan kepolosannya bisa membuat kita tertawa. Tapi namanya anak-anak tentu memerlukan perhatian lebih dari orangtuanya, karena mereka belum bisa menjaga dirinya sendiri, terlebih ketika mereka masih bayi.

ilustrasi ayah dan anak/ google.com
Tak hanya ibu yang dituntut untuk selalu mengawasi, di era ini peran ayah pun sangat diperlukan dalam mengawasi tumbuh kembang anak untuk memastikan semua berjalan baik. Nah, di sinilah poin penting posisi kedua orangtua  untuk memastikan anak dapat tumbuh baik hingga dewasa.

Bagi lelaki yang telah memiliki 2 atau lebih anak tentu tidak begitu sulit untuk memposisikan diri menjadi ayah yang baik. Secara histori mereka sudah memiliki pengalaman menjadi ayah di anak pertama. Namun bagi para lelaki yang baru memiliki anak tentu banyak hal yang haru dipelajari agar ia bisa menyandang predikat sebagai ayah yang baik.

Dan sebagai  ayah baru tentu banyak hal yang dialamai baik senang maupun pahit. Apa saja pengalaman itu? Setidaknya ada 6 Pengalaman yang akan dirasakan oleh lelaki saat menjadi ayah untuk pertama kali:

1. Harus menjadi ayah siaga

Saat anak masih dalam kandungan calon ayah dituntut menjadi suami siaga. Begitu juga setelah anak lahir, seorang lelaki tetap dituntut harus menjadi ayah yang siaga bagi ibu dan anaknya. Pada pekan awal kelahiran, ibu dan juga bayinya memerlukan perhatian khusus. mereka tidak bisa dibiarkan begitu saja.

2. Terjaga tengah malam

Bayi usia nol hingga beberpa bulan masih dalam kondisi rentan, ia sangat sensitif terhadap hampir segala hal. Jadi jika kamu menjadi ayah, kamu harus memastikan bayimu selalu dalam kondisi nyaman. Di tengah malam ia sering terjaga dan menangis, baik karena ngompol, pup, minta susu atau karena digigit nyamuk. Dan tugasmu sebagai ayah ialah harus mengecek kondisi itu. pastikan bahwa ia baik-baik saja.

Ingat, istri masih dalam kondisi lemah pasca melahirkan. Jadi jangan andalkan istri, seorang suami harus menggantikan peran istri.

3.Bangun Pagi

Pasca melahirkan si ibu kondisinya masih sangat lemah , untuk memulihkan kondisi tubuh ibu dianjurkan beristirahat dan tidak banyak melakukan gerakan apalagi pekerjaan berat. Jadi tugas-tugas yang biasanya di-handle istri seperti mencuci pakaian, membersihkan rumah sampai memasak sekarang harus dikerjakan oleh suami yang tak lain adalah kamu ayah dari anakmu. Jika kamu saat lajang tidak pernah mencuci pakaian, setelah menjadi ayah kamu harus mencuci pakaian istri dan anakmu. Setidaknya sampai istrimu kembali pulih.

Karena pagi harinya kamu harus bekerja, maka mau tidak mau kamu harus bangun lebih awal. Kerjakan semua pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan istri sebelum berangkat bekerja.

4. Hilang Rasa Jijik

Namanya juga bayi ia masih suka pup dan pipis di celana. Saat mencuci popok kamu harus membersihkan kotoran anakmu. Di posisi ini rasanya tidak ada pilihan selain harus bersentuhan dengan kotoran.

Pun saat setelah istrimu melahirkan, kotoran darah persalinan dan ari-ari bayi juga harus kamu bersihkan. Rasanya Tak etis jika kamu mengandalkan mertua atau orang tua untuk membersihkan itu semua. Jadi Rasa jijikmu untuk sementara singkrikan saja !

5. Rasa Lelah

Karena pekerjaan rumah dan mengurus bayi hampir semuanya kamu kerjakan sendiri sampai-sampai badan terasa sangat lelah. Ingin rasanya lepas dari rutinitas padat ini. Namun kembali lagi ke 4 poin di atas, kamu adalah suami sekaligus ayah dari anakmu yang membutuhkan tenagamu.

Kecuali jika kamu banyak uang atau anak konglomerat, kamu tidak harus capek-capek melakukan semua ini. Tapi jika kamu orang biasa, urungkan saja niat untuk lepas dari rutinitas itu.

6. Rasa Bangga

Tapi terlepas dari semua itu, rasa bangga selalu mengisi dadamu karena telah merasa sempurna menjadi seorang lelaki, memiliki istri dan memiliki anak. Dan rasa lelah di badan hilang saat melihat damainya raut wajah anakmu. Karena nikmatnya hidup terasa setelah lelah bekerja. Maka menikmati waktu bersama anak setelah lelah bekerja nikmatnya terasa dobel.
LihatTutupKomentar