Sialang Online - Pernah merenung tentang kehidupan dunia yang begitu kompleks ini siapa yang mengatur. Bahwa begitu Maha Hebatnya Ia, mampu mengendalikan sistem yang sangat kompleks ini. Setiap kejadian bukanlah kebetulan dan berdiri sendiri, tapi ia terkonek dengan kejadian sebelumnya dan sesudahnya. Selalu ada sebab dan akibat setiap peristwa
kali ini aku tercengang dengan kejadian sepela namun memberi pelajaran berpikir yang menarik untuk direnungkan.
Suatau pagi aku hendak menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan mengendarai motor menuju ke lokasi. Belumlah lama perjalan itu motor yang kukendarai mengalami kempes ban bagian depan, dugaanku bocor sebab terinjak paku. Karena tak ada tukang tempel ban motor itu tetap kukendarai sambil mencari-cari, Setelah 10 menit berjalan kudapati tukang tempel ban.
Abang tempel ban tersebut dengan cekatan dan teliti mengecek setiap sisi ban tanpa membongkar bang, karena jenis ban tubbeles. Setelah beberapa saat didapatilah sumber kebocorannya, ternyata bukan tertusuk paku seperti dugaanku. Sumber masalah sangat sepele, ada kotoran ban yang terselip masuk ke sela-sela antara ban dan velg sehingga ada celah angin untuk keluar.
Setelah dipastikan tidak ada yang bocor, si abang tempel memompa kembali ban itu. Hanya bekerja 10 menit abang tempel ban sudah bisa mengantongi 10 ribu rupiah dari ongkos ngecek kebocoran.
Yang sedikit mengusik pikiranku adalah cara Tuhan memberi rejeki kepada si abang tempel ban melalui kejadian itu, sederhana tapi unik. Hanya karena kotoran ban yang nyelip abang tempel ban mendapat rejeki. Padahal jika perkara nyelip itu tidak terjadi uang 10 ribu masih berada di dalam kantong celana. Tuhan bekerja sangat unik, tidak terduga. Dengan cara seperti itu orang lain mendapat rejeki, dan dengan cara itu pula aku sebagai orang yang "kehilangan" 10 ribu tidak merasa kecewa. Andai uang 10 ribu itu hilang tercecer di jalan munking perasaan ini sedikit kecewa. Eman-eman istilah jawanya.
Dan dari tukang tempel ban itu dapat diambil pelajaran, bahwa rejeki datang haruslah bersyarat. Tak sekonyong-konyong duit 10 ribu itu datang sendiri. Dengan membuka jasa tempel ban, si abang itu telah memenuhi syarat sebagai pintu masuk rejeki. Tak mungkin 10 ribu itu dia dapatkan kalau tak membuka jasa tempel ban. (foto: Masykur/kompasiana.com)