Banyak Persoalan Dalam Program Pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Siak

Pendamping PKH berfoto bersama dengan masyarakat penerima program PKH
Sialang Online - Kemiskinan di Kabupaten Siak awalnya berjumlah 17.000 Jiwa, kini menjadi 22.000 Jiwa. Hal ini bukan hanya akibat dari pertambahan penduduk yang tinggi, juga karena mortalitas dan migrasi. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang akses dan informasi dalam mendapatkan program bantuan dari pemerintah makin memperkeruh keadaan.

Di Kabupaten Siak sendiri sebenarnya banyak sekali program Pemkab bertujuan dalam pengentasan kemiskinan, misal Rumah tinggal Layak Huni, Raskin, Beasiswa, Sembako Murah, Pendidikan Gratis 12 tahun, Jamkesda, Bantuan Lansia dan Badan Amil Zakat. Semua itu seyogyanya bisa diakses oleh keluarga Miskin. Namun sayangnya masih banyak persoalan di Lapangan yang ditemui, sehingga program ini menjadi tidak maksimal. Misal tidak lengkapnya administrasi kependudukan (KK, KTP, Akte Kelahiran) keluarga tersebut terkendala dalam mendapatkan bantuan atau layanan Jamkesda, BAZ, Sembako murah dll. Padahal itu syarat mutlak yang harus dipenuhi.

Kasus lain, masyarakat sudah lengkap administrasinya, namun belum memiliki lahan untuk bisa diusulkan mendapatkan Rumah Layak Huni. Dalam kegiatan FDS (Family Development Session) peserta Program Keluarga Harapan di kampung Sri Gading, Persoalan rumah layak huni dan kepemilikan lahan yang dimiliki KSM (Keluarga Sangat Miskin) juga menjadi persoalan tersendiri. Tak ketinggala anak putus sekolah juga ditemukan.

Tentunya keadaan ini harus menjadi prioritas kerja bagi Pemkab Siak untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin, setelah pemenuhan kebutuhan pangan, kesehatan dan pendidikan. (Amyono)
LihatTutupKomentar