Berkunjung Ke Candi Muara Takus, Candi Budha Tertua di Sumatera

Candi Muara Takus

Sialang Online - Pernah dengar Candi Muara Takus? banyak orang yang salah ketika menyebut letak candi ini, karena mengira letaknya ada di Provinsi Jambi. Padahal candi yang konon tertua di Sumatera ini letaknya ada di Provinsi Riau, tepatnya di Kabupaten Kampar, Kecamatan 13 Koto Kampar, Desa Muara Takus.

Bagi yang baru mengetahui mungkin sedikit terkejut, kok bisa di tengah budaya Melayu yang kental nuansa islaminya ada terselip candi milik agama Budha. Menurut cerita dari penjaga candi, dulunya candi ini awalnya merupakan pusat dari kerajaan Sriwijaya. Sebelum akhirnya kebudayaan kebudayaan ini hilang ditelan zaman.

Untuk menuju ke sana diperlukan fisik prima, sebab jalan yang akan dilalui cukup jauh, sekitar 128 km dari Pekanbaru.

Jika perjalanan dimulai dari ibukota provinsi, setelah memasuki wilayah 13 Koto Kampar, kita akan disuguhi pemandangan yang indah. Sisi kiri dan kanan jalan penuh dengan tebing tinggi dan perbukitan, di bawah jalan kita lalui, di lembahnya terdapat hulu Sungai Kampar dengar airnya yang jernih, mengalir meliuk manja.

Pemandangan sepanjang jalur menuju Candi Muara Takus
Wilayah ini tak pelit pemandangan cantik, setelah kita lalui jalan dan perbukitan mata akan kembali disuguhi panorama atas bukit. Dari sini danau Bendungan PLTA terlihat begitu luas. Tak perlu repot mencari spot unutk menikmati pemandangan, sebab di sisi jalan berjejer warung dengan view danau PLTA. kita bisa duduk santai di warung warung kecil, cukup dengan memesan es kelapa muda.

Tampak dari kejauhan Danau Bendungan PLTA
Maju ke depan kita menyebrangi jembatan panjang yang membelah sudut lain dari danau ini. Dari atas jembatan juga bagus pemandangannya, tapi kita tak boleh berhenti di sini.

Panorama dari atas jembatan
Gapura masuk Ke Desda Muara Takus
Dari jembatan simpang menuju desa Muara Takus tak lagi jauh. Jika baru pertama ke sini tak perlu khawatir salah simpang, sebab gapura besar berbentuk candi muara takus berdiri kokoh sebagai penanda jalannya. Kurang lebih 30 km lagi dari simpang, baru kita berjumpa dengan Candi Muara Takus.

Mulai dari sini siapkan fisik dari goncangan, sebab permukaan jalan tidak rata dan berbatu. Memang sebagian jalan sudah dilakukan pengaspalan, tapi kurang maksimal, aspal tampak hancur dan berlubang. Letak area candi paling ujung desa.  Akses juga sepertinya harus menjadi perhatian dari pemerintah daerah

Jalan menuju Desa Muarat Takus rusak
Jangan kaget bila setelah sampai di muka area candi laju kendaraan kita di-stop pemuda setempat. Mereka adalah penjaga pintu masuk area. Bagi pengujung akan dikenakan tarif masuk sukarela. Tapi meski sukarela ketika kami beri uang Rp10.000 mereka kurang terima dan minta ditambah Rp5000.

Terbebas dari gerombolan pemuda, tepat di muka candi kita juga akan dikenakan tarif masuk sukarela, -- untuk yang ini memang petugas resmi dari pengelola candi, tarif yang dikenakan benar-benar sukarela-- Setelah masuk dengan biaya seikhlasnya petugas menjelaskan sedikit sejarah dan latar belakang Candi Muara Takus.

Kesan pertama saat melihat candi ini tentu takjub. Bentuk dari bangunan candi ini memiliki kesamaan dengan candi Budha pada umumnya. Yang membuat takjub adalah material candi dibuat dari batu bata, bukan batu. Canggih sekali teknik yang dipakai nenek moyang dulu untuk membangunnya. Area candi memiliki halaman cukup luas.

Dan yang membuat miris tampaknya Candi ini kurang perawatan, sebab di sana-sini terlihat bata material penyusun candi mulai lapuk. Sarana pendukung lokasi rekreasi seperti, WC dan mushola juga tidak terawat.

Ada 4 bangunan candi di komplek ini, antaranya Candi Bungsu, Candi Mahligai, Candi Tua dan Candi Palangka.

Candi Bungsu
Candi Bungsu, candi ini letaknya di sebalah selatan Candi Tua dan sebelah barat candi Mahligai. Bentuknya mirip Bentuk Candi Tua hanya saja bagian atasnya berbentuk segi empat. Bangunan berbentuk persegi dengan ukuran 7.50 m x 16.28 m, tinggi bangunan 6.20 m, memiliki 20 sisi pada pondasi bangunannya. Memiliki dua karakter susunan stupa pada satu platformnya, memiliki konfigurasi yang mirip dengan Candi Asoka di India. Fungsi bangunan ini adalah sebagai tempat prosesi ritual pemujaan.

Candi Mahligai
Candi Mahligai, Letaknya di sebalah timur Candi Bungsu. Bentuk bangunannya berbentuk menara dengan tinggi 14 m. Fungsinya sebagai tempat prosesi ritual pemujaan.

Candi Tua
Candi Tua, merupakan bangunan terbesar dibanding dengan bangunan candi lain. Ukurannya 32,80 m x 21.80 m dengan tinggi 8.50 m. Terdapat di kuadaran laut halaman candi. Bentuk bangunannya susunan bata dan balok-balok batu. Fungsi bangunannya sebagai tempat profesi ritual pemujaan.

Candi Palangka
Candi Palangka, terletak di sebelah timur candi Mahligai. Bentuk bangunan persegi dengan ukuran 5.85 mx 6.60 m dengan tinggi bangunan 1.45 m. Funsi bangunan adalah sebgai tempat prosesi ritual pemujaan.

Tak salah rasanya jika kalian menyempatkan diri berkunjung ke candi Muara Takus, selain sebagai rekreasi kita juga bisa belajar sejarah kebudahyaan Budha di tanah melayu yang islami. (foto: dok pribadi)
LihatTutupKomentar