Sialangzone - Ada orang yang lahir dari keluarga kecukupan namun sangat malas untuk menempuh pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Ada pula orang-orang yang lahir dari keluarga sederhana, beberapa bahkan nyaris tak punya apa-apa tapi memiliki keinginan menempuh pendidikan dan mendulang prestasi yang mengagumkan.
Meski kondisi keluarga sangat sederhana dan membuat seseorang kesulitan untuk mendapatkan pendidikan terbaik seperti orang lain pada umumnya, selama ada usaha dan doa, sesusah apapun rintangan yang ada pasti bisa dilewati dengan sempurna. Demi pendidikan terbaik untuk meraih masa depan yang lebih indah, Tuhan selalu punya jalan buat kita. Seperti kisah pemuda bernama Francis berikut ini.
Dikutip dari laman viral4real.com, Francis Sinaban adalah seorang anak buruh cuci. Meski ia anak dari buruh cuci, ia tak pernah mengeluh apalagi pantang menyerah untuk terus menempuh pendidikan terbaik dan mendapatkan nilai mengagumkan. Dan beberapa waktu lalu, pria berusia 25 tahun asal Filipina ini akhirnya bisa lulus kuliah dengan menyandang nilai cumlaude.
Kisah hidup Francis yang menyentuh hati dimulai sejak tahun 2009 setelah ia kehilangan sang ayah untuk selama-lamanya. Kepergian sang ayah membuat ekonomi keluarganya memburuk. ia pun harus rela berhenti sekolah dan bekerja. Saat itu, Francis bekerja sebagai pencuci botol dengan upah Rp500 setiap 24 botol.
Francis mengatakan, "Aku mendapatkan Rp500 setiap kali mencuci 24 botol. Jadi aku harus berusaha sangat keras dan mencuci banyak botol agar membawa uang cukup banyak. Ibuku lalu mendapat pekerjaan. Ia menjadi buruh cuci dengan upah Rp50 ribu sampai Rp60 ribu setiap harinya. Itu cukup untuk biaya sekolahku lagi. Aku bisa pergi sekolah lagi."
Francis pun bisa kembali mengenyam bangku sekolah. Namun menyedihkan, pria ini sering diolok-olok teman-temannya karena dianggap sudah sangat tua. Francis sendiri adalah pria yang kuat dan sabar, bullyan dari teman-temannya tak pernah menyurutkan niatnya untuk meraih pendidikan terbaik. Dari tahun ke tahun, ia lulus sekolah dengan nilai yang sangat membanggakan.
Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, Francis mendapatkan tawaran beasiswa di perguruan tinggi swasta setempat. Ia pun mengambil jurusan Ilmu Psikologi dan berhasil mempersembahkan nilai cumlaude di hari kelulusannya.
Tak hanya membuat bangga orang tuanya, kisah hidup Francis ini rupanya juga menjadi kisah yang menginspirasi banyak orang. Alangkah malunya kita sebagai seseorang yang berkecukupan namun justru malas buat belajar dan meraih pendidikan yang terbaik. Lebih banyak bermain dan hanya menghabiskan uang orang tua buat jalan-jalan serta foya-foya tanpa tahu bagaimana keras hidup orang tua saat bekerja demi kita.
Francis dan ibunya saat foto wisuda http://www.viral4real.com |
Meski kondisi keluarga sangat sederhana dan membuat seseorang kesulitan untuk mendapatkan pendidikan terbaik seperti orang lain pada umumnya, selama ada usaha dan doa, sesusah apapun rintangan yang ada pasti bisa dilewati dengan sempurna. Demi pendidikan terbaik untuk meraih masa depan yang lebih indah, Tuhan selalu punya jalan buat kita. Seperti kisah pemuda bernama Francis berikut ini.
Dikutip dari laman viral4real.com, Francis Sinaban adalah seorang anak buruh cuci. Meski ia anak dari buruh cuci, ia tak pernah mengeluh apalagi pantang menyerah untuk terus menempuh pendidikan terbaik dan mendapatkan nilai mengagumkan. Dan beberapa waktu lalu, pria berusia 25 tahun asal Filipina ini akhirnya bisa lulus kuliah dengan menyandang nilai cumlaude.
Kisah hidup Francis yang menyentuh hati dimulai sejak tahun 2009 setelah ia kehilangan sang ayah untuk selama-lamanya. Kepergian sang ayah membuat ekonomi keluarganya memburuk. ia pun harus rela berhenti sekolah dan bekerja. Saat itu, Francis bekerja sebagai pencuci botol dengan upah Rp500 setiap 24 botol.
Francis mengatakan, "Aku mendapatkan Rp500 setiap kali mencuci 24 botol. Jadi aku harus berusaha sangat keras dan mencuci banyak botol agar membawa uang cukup banyak. Ibuku lalu mendapat pekerjaan. Ia menjadi buruh cuci dengan upah Rp50 ribu sampai Rp60 ribu setiap harinya. Itu cukup untuk biaya sekolahku lagi. Aku bisa pergi sekolah lagi."
Francis pun bisa kembali mengenyam bangku sekolah. Namun menyedihkan, pria ini sering diolok-olok teman-temannya karena dianggap sudah sangat tua. Francis sendiri adalah pria yang kuat dan sabar, bullyan dari teman-temannya tak pernah menyurutkan niatnya untuk meraih pendidikan terbaik. Dari tahun ke tahun, ia lulus sekolah dengan nilai yang sangat membanggakan.
Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, Francis mendapatkan tawaran beasiswa di perguruan tinggi swasta setempat. Ia pun mengambil jurusan Ilmu Psikologi dan berhasil mempersembahkan nilai cumlaude di hari kelulusannya.
Tak hanya membuat bangga orang tuanya, kisah hidup Francis ini rupanya juga menjadi kisah yang menginspirasi banyak orang. Alangkah malunya kita sebagai seseorang yang berkecukupan namun justru malas buat belajar dan meraih pendidikan yang terbaik. Lebih banyak bermain dan hanya menghabiskan uang orang tua buat jalan-jalan serta foya-foya tanpa tahu bagaimana keras hidup orang tua saat bekerja demi kita.