Berkat Facebook Mereka Menemukan Cinta Sejatinya di Ujung Dunia - Kisahnya Menarik


Sialangzone - Banyak orang percaya 'cinta pada pandangan pertama'. Di zaman ini, kencan online telah mencapai puncaknya karena semakin banyak orang menemukan "cinta" melalui kencan online.

Memang banyak orang yang gagal menemukan cinta dari internet. Tapi juga tidak sedikit orang yang berhasil menemukan cintanya di belahan dunia lain melalui internet. Cerita berikut adalah contoh bagaimana cinta sejati bisa ditemukan melalui internet.


1. Anna menempuh jarak 3000 KM untuk menemui cinta sejatinya
Grigory Prutov didiagnosis menderita Spinal Muscular Atrophy. Pada usia dini, orang tuanya mulai memperhatikan bahwa ada sesuatu yang berbeda tentang anaknya. Teman-temannya mulai membullynya. Mereka tahu Grigory tidak akan memiliki kehidupan normal.

Grigory dan Anna saat pernikahan
Seiring bertambahnya usia Grigory, dia mulai mengucilkan dirinya dari orang lain, terutaman pada orang yang sering mengejeknya.

Dia kemudian aktif di media sosial. Ia sering memposting tentang pemikirannya. Salah satu postingannya dibaca oleh seorang gadis bernama Anna yang berasal dari Kazakhstan.

Dari sanalah pintu persahabatan mulai terbuka. Mereka mulai sering mengobrol dan pada akhirnya tumbuh benih-benih cinta.

Mereka jatuh cinta satu sama lain, sedemikian rupa sehingga mereka ingin bersama. Sayangnya, situasi kesehatan Grigory saat itu membuat semuanya menjadi sulit.

Kondisi itu kemudian mereka ceritakan pada keluarga masing-masing. Tentu hal itu mengejutkan keluarganya. Setelah berunding Anna bersedia menempuh jarak 3.000 km untuk menemui Grigory!

Berita tersebut tersebar, Orang-orang terkejut melihat Anna, seorang wanita muda cantik yang menakjubkan, jatuh cinta dengan pria lumpuh seperti Grigory. Tapi hei, ini cinta  sejati, bukan? Dengan cinta semua tidak ada yang mustahil

Kisah cintanya bak novel, mereka akhirnya menikah dan menghabiskan waktu bersama baik suka maupun duka. Tonton kegiatan mereka sehari-hari pada video ini (V4):

Grigory, Anna dan ibunya

Grigory



2. Dzulfikar pemuda desa yang beruntung taklukkan bule cantik asal Italia
Ilaria menabung selama 2 tahun untuk bertemu dengan Fikar pemuda desa asal Batang
Kali ini kisahnya datang dari Indonesia, pemuda sederhana asal Batang, Jawa Tengah yang beruntung mampu menaklukkan hati gadis bule asal negeri Pizza Italia. Rajut cinta mereka juga berawal dari media sosial, Facebook.

Ilaria dan Dzulfikar awalnya berkenalan melalui media sosial Facebook. Bertegur sapa dan saling menceritakan kegiatannya sehari-hari. Seperti pepatah lama, Witing tresno jalaran soko kulino, karena sering berkomunikasi keduanya jatuh cinta.

Dasar sudah kadung cinta, jangankan antar kabupaten, antar negara pun ditempuhnya. Ilaria nekad datang ke Indonesia semata-mata untuk menemui pemuda pujaannya, "Selama dua tahun saya mengumpulkan uang bekerja di sebuah restoran di Italia hanya untuk datang ke Indonesia," kata Ilaria.

Kepergiannya ke Indonesia sudah direstui orangtua Ilaria. Meski akhirnya bertemu dengan pujaan hati, bukan berarti gadis berambut pirang ini tak menemukan kendala sama sekali. Menurut pengakuannya, setibanya di bandara internasional Soekarno Hatta, ia langsung naik kendaraan menuju Batang. Sampai di sana ia kesulitan menemukan alamat rumah Fikar, panggilan akrab Dzulfikar.

Tapi Yang Kuasa memang menakdirkan mereka bertemu, disaat kebingungan melanda ia bertemu dengan seorang warga lalu mengantarkannya ke rumah Fikar.

Bak petir di siang bolong bagi Fikar, ia kaget plus berbunga-bunga melihat sosok Ilarian yang selama ini dilihat hanya melalui dunia maya, kini betul-betul hadir di hadapannya.

Berita gadis bule masuk kampung menyebar dengan cepat, polisi dan pun turun tangan untuk memastikan berita ini.
Fikar memakai kemeja merah yang beruntung bisa menaklukkan hati bule cantik Italia
Setelah berkoordinasi bersama perangkat desa Tragung Wakapolsek Tulis Iptu Agus Windarto langsung menuju ke rumah Fikar. Di sana Wakapolsek bersama 3 anggota disambut dengan baik oleh tuan rumah.

Menurut kepolisian, pemantauan dan pengawasan Warga Negara Asing (WNA), ini sangat diperlukan kepedulian dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat. Maka perlu dilakukan pengecekan terhadap warga negara asing (WNA) untuk pendataan terkait keimigrasian terutama warga yang berada di daerah pedesaan.

Sekarang Ilaria sudah bisa makan kates (pepaya) dan tempe. Ilaria itu bisa bahasa Inggris dan Italia. Sedangkan Dzulfikar otodidak belajar bahasa Inggris.

Akhir cerita mereka ingin jalan cintanya diakui oleh negara dan agama. Mereka pun bertekad untuk menikah. (tb)
LihatTutupKomentar