Sialangzone - Tak bisa dipungkiri bahwa sepatu high heels alias hak tinggi benar-benar menunjang penampilan seorang wanita. Yang tak terlalu tinggi akan jadi lebih percaya diri dengan adanya sepatu ini. Postur tubuh pun akan terlihat makin sempurna saat mengenakan sepatu high heels.
Heels ada banyak sekali macamnya, mulai dari yang hanya berhak 3 cm sampai yang super tinggi 20 cm. Bentuknya pun bermacam-macam mulai dari yang runcing atau platform. Nah, tahukah kamu siapa yang pertama kali mencetuskan sepatu ini? Well, Vemale akan hadirkan ulasannya untukmu Ladies.
1400-an
Sepatu hak tinggi ternyata pertama kali muncul dan digunakan sekitar tahun 1400. Sepatu ini dipopulerkan dan dikenakan oleh semua masyarakat. Hak menunjukkan kelas atau status sosial seseorang di masyarakat.
1500-an
Di akhir abad ke-16, seorang putri bangsawan yang bernama Catherine de Medici, dijodohkan dengan penguasa tanah Duke of Orleans (yang pada akhirnya menjadi raja Prancis). Saat itu Catherine masih berusia 14 tahun dan ingin agar ia terlihat lebih tinggi dan anggun. Akhirnya ia mengenakan sepatu dengan tinggi 5 cm. Catherine pun berhasil memukau dan jadi pusat perhatian. Akhirnya pasca pesta pernikahan banyak yang menanyakan soal sepatu yang ia kenakan. Dari situlah high heels semakin populer.
1700-an
Pada tahun ini high heels juga dikenakan oleh kaum pria lho. Namun, di tahun 1791 Napoleon melarang keras penggunaan high heels. Sayangnya putri Maria Antoinette bersikeras mengenakan heels. Ia bahkan tetap bersikeras memakai heels setinggi 5 cm pada eksekusi kematiannya tahun 1793. Sejak saat itu heels mulai hilang dan tak dikenakan lagi.
1900-an
Di tahun ini heels kembali bangkit. Pada masa ini mesin jahit sudah ditemukan. Heelspun hadir dengan banyak model dan gaya. Hingga kini heels semakin berkembang.
Christian Dior dan Roger Vivier, desainer asal Perancis inilah yang pertama kali menciptakan stiletto di tahun 1950. Desain heels dibuat meruncing dengan tinggi lebih dari 5 cm. Setelah itu semakin banyak saja desainer yang membuat sepatu heels dengan berbagai model yang menarik.
Sekarang heels sudah tak terhitung modelnya, dan para wanita pun seakan terbius dan berusaha mengoleksi banyak heels demi menunjang penampilan mereka. Nah, kalau kamu sudah punya berapa banyak high heels sih Ladies? (vm)
youtube.com |
1400-an
Sepatu hak tinggi ternyata pertama kali muncul dan digunakan sekitar tahun 1400. Sepatu ini dipopulerkan dan dikenakan oleh semua masyarakat. Hak menunjukkan kelas atau status sosial seseorang di masyarakat.
1500-an
Di akhir abad ke-16, seorang putri bangsawan yang bernama Catherine de Medici, dijodohkan dengan penguasa tanah Duke of Orleans (yang pada akhirnya menjadi raja Prancis). Saat itu Catherine masih berusia 14 tahun dan ingin agar ia terlihat lebih tinggi dan anggun. Akhirnya ia mengenakan sepatu dengan tinggi 5 cm. Catherine pun berhasil memukau dan jadi pusat perhatian. Akhirnya pasca pesta pernikahan banyak yang menanyakan soal sepatu yang ia kenakan. Dari situlah high heels semakin populer.
1700-an
Pada tahun ini high heels juga dikenakan oleh kaum pria lho. Namun, di tahun 1791 Napoleon melarang keras penggunaan high heels. Sayangnya putri Maria Antoinette bersikeras mengenakan heels. Ia bahkan tetap bersikeras memakai heels setinggi 5 cm pada eksekusi kematiannya tahun 1793. Sejak saat itu heels mulai hilang dan tak dikenakan lagi.
1900-an
Di tahun ini heels kembali bangkit. Pada masa ini mesin jahit sudah ditemukan. Heelspun hadir dengan banyak model dan gaya. Hingga kini heels semakin berkembang.
Christian Dior dan Roger Vivier, desainer asal Perancis inilah yang pertama kali menciptakan stiletto di tahun 1950. Desain heels dibuat meruncing dengan tinggi lebih dari 5 cm. Setelah itu semakin banyak saja desainer yang membuat sepatu heels dengan berbagai model yang menarik.
Sekarang heels sudah tak terhitung modelnya, dan para wanita pun seakan terbius dan berusaha mengoleksi banyak heels demi menunjang penampilan mereka. Nah, kalau kamu sudah punya berapa banyak high heels sih Ladies? (vm)